Awal tahun, selalu terjadi keresahan yang sama diantara para
orangtua, terutama yang memiliki anak usia 5-6 tahun. Sudah siapkah untuk masuk
Sekolah Dasar? Bagaimana tes masuknya? Ada tes calistung nggak?
Dilema yang dihadapi para orangtua (juga sekolah, sebenarnya)
adalah adanya tes calistung (Baca Tulis Hitung) sebagai bagian dari tes masuk
SD, di beberapa sekolah dasar, sementara kemampuan anak untuk membaca saja
mungkin belum memadai, apalagi jika di TKnya tidak diajarkan calistung secara
khusus.
Padahal berdasarkan Peraturan Pemerintah no 17 tahun 2010,
tidak ada pembelajaran calistung khusus di PAUD, dan tidak boleh ada Tes
Calistung sebagai tes masuk Sekolah Dasar. Berikut kutipannya :
Pasal 66 tentang Program Pembelajaran PAUD
Program pembelajaran TK, RA, dan bentuk lain yang sederajat dilaksanakan dalam konteks bermain yang dapat dikelompokan
menjadi:
a. bermain dalam rangka pembelajaran agama dan akhlak
mulia;
b. bermain dalam rangka pembelajaran sosial dan kepribadian;
c. bermain dalam rangka pembelajaran orientasi
dan pengenalan pengetahuan dan teknologi;
d. bermain dalam
rangka
pembelajaran
estetika;
dan
e. bermain dalam rangka
pembelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Juga ini :
Pasal 69 tentang Penerimaan Peserta Didik, ayat (5) :
Penerimaan peserta didik kelas 1 (satu) SD/MI atau bentuk lain yang sederajat tidak didasarkan pada hasil tes
kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, atau bentuk tes lain.
Baca juga ini :
http://www.paudni.kemdikbud.go.id/asal-tanpa-paksaan-anak-tk-boleh-diajari-calistung/
http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/15/polemik-calistung-di-tk-371622.html
Baca juga ini :
http://www.paudni.kemdikbud.go.id/asal-tanpa-paksaan-anak-tk-boleh-diajari-calistung/
http://edukasi.kompasiana.com/2011/06/15/polemik-calistung-di-tk-371622.html
--
Lalu bagaimana dengan sekolah-sekolah
yang ada sekarang ini? Mau dituntut? Di demo karena menyelenggarakan tes
Calistung untuk tes masuk? Ya, mungkin seharusnya begitu. Tapi saya yakin, akan
ada lebih banyak orangtua yang memilih mengajarkan anaknya calistung supaya
lulus tes, daripada menghabiskan waktu dan tenaga untuk menuntut sistem pendidikan
lokal, yang hanya akan ditanggapi sinis oleh pihak sekolah yang dimaksud dan
bahkan orangtua lain.
“Kalau emang anaknya nggak bisa
calistung, nggak usah cerewet! Gitu aja kok pusing?”
Lalu apa yang bisa kita lakukan SEKARANG
sebagai orangtua?
Mencari TK yang mengajarkan
calistung? Mungkin, tapi harus dilihat bagaimana system penyampaian materinya.
Metode pembelajaran yang akan membuat anak TK bosan dan mogok belajar (bisa
berlanjut hingga ia SD), adalah belajar dengan worksheet, mengerjakan soal,
drilling (mengerjakan materi yang sama secara berulang2), apalagi ditambah PR
dan target nilai.
TK itu seharusnya full bermain. Jika guru TKnya cerdas, bisa kok memasukkan pengenalan huruf, angka, dasar-dasar calistung, dengan cara bermain yang menyenangkan.
TK itu seharusnya full bermain. Jika guru TKnya cerdas, bisa kok memasukkan pengenalan huruf, angka, dasar-dasar calistung, dengan cara bermain yang menyenangkan.
Mencari SD yang tidak melaksanakan
tes Calistung? Ini cara yang paling cepat dan mudah menurut saya. Masih ada kok
sekolah-sekolah (baik negeri atau swasta) yang menjalankan PP 10/2010 dengan
benar. Tapi ini berarti, orangtua harus lebih rajin survey dan mempelajari
beberapa sekolah dasar di sekitar lingkungan tempat tinggal. Selain tentang tes
masuk, yang harus diperhatikan di sekolah yang disurvey adalah bagaimana
penanganan anak-anak yang tertinggal kemampuan calistungnya di kelas. Apakah
gurunya ramah dan bersedia memberi bimbingan lebih di kelas? Apakah anak akan
dipaksa mengikuti kecepatan belajar teman-temannya? Atau anak malah stress karena
merasa tertinggal dan dicap bodoh?
Ada cara yang lebih baik, dan tentu
saja menyenangkan, dear moms..
Yaitu, ajarkan mereka calistung sejak
mereka usia setahun atau malah masih bayi!
Memangnya bisa?
Memangnya bisa?
Banyak kontroversial tentang ini
juga, memang. Banyak metode dan bahan pengajaran membaca untuk bayi yang dijual
di toko-toko buku. Tapi bukan ini yang saya maksud. Metode pengajaran calistung
yang saya gunakan tidak butuh buku khusus, atau kartu baca metode tertentu, dan
bisa dilaksanakan oleh siapa saja, tidak perlu training khusus.
Modal utamanya hanya : Cinta dan Waktu.
Moms mau coba? Cek di artikel berikutnya ya..
Modal utamanya hanya : Cinta dan Waktu.
Moms mau coba? Cek di artikel berikutnya ya..
Iya... mba betul. Sekarang ini para orangtua berlomba2 meng kursuskan anak2nya supaya bisa baca tulis hitung, karena memang mungkin tuntutan dari sekolah SD. Seharusnya dari pihak Diknas nya ya... yang memberikan penyuluhan kepada SD2, supaya tidak ada lagi tes calistung begitu masuk SD. Salam kenal...
ReplyDeletekemarin saya nanya2 sama tetangga tentang plyagroup x, kata dia PG kurang bagus.. meskipun pendidikan agamanya bagus, tapi calistungnya kurang di-drill (padahal saya memang lagi nyari PG yang begitu hehe)..
ReplyDelete